BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu negara memiliki kondisi sosial ekonomi yang berbeda-beda. Ada
yang masih bergantung pada negara lain, ada yang sebatas mampu memenuhi kebutuhannya
sendiri, dan ada yang telah mampu memberi bantuan kepada negara lain. Perbedaan
kondisi tersebut menyebabkan terjadinya pengelompokan-pengelompokan negara berdasarkan
kondisi sosial ekonominya. Negara berkembang pada umumnya bercorak agraris,
karena masih banyak ditemui lahan pertanian yang luas dan subur.
Suatu negara dapat disebut negara berkembang atau negara maju didasarkan
pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Suatu negara digolongkan
sebagai negara berkembang jika negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan
yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan
yang telah dilakukan. Adapun suatu negara digolongkan sebagai negara maju jika negara
tersebut telah mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan,
sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang
bersifat fisik ataupun non fisik.
Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang
merubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Dalam
Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia dimana manusia merubah pandangan
lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan didasarkan atas
pertimbangan, efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu kepada moral,
emosi, kebiasaan atau tradisi).
1.2 Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang berkaitan
dengan pembahasan kebudayaan industrial pada makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Budaya Industrial
Kebudayaan = culture (dalam bahasa
belanda ) yang berasala darai bahasa latin “colere” yang berarti mengolah,
mengerjakan, menyuburkan dan mengembangnkan, terutama mengolah tanah atau
bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “ segala daya
dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”. Budaya adalah daya
dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa dan kebudayaan adalah hasil dari
cipta, karsa, dan rasa tersebut.[1]
Manakala pengertian “industri” dalam konteks budaya
ini, perlu dipahami secara mendalam yang artinya bukan berarti industri” dalam
arti “pabrikasi” dan “masalisasi”. Namun budaya sebagai suatu kegiatan industri
yang di dalamnya mencakup pemahaman terpadu antara[2]:
·
Perencanaan (planning) dan pembangunan
(development)
·
Pengelolaan (management)
·
Pemasaran (marketing)
·
Investasi (investment)
·
Pelestarian (conservation)
Industri warisan budaya bangsa tidak boleh
di pandang sebelah mata. Sebagai bagian dari sektor ekonomi kreatif, industri
jenis ini menjadi aset tak terbatas yang sampai kapan pun tidak akan pernah
lekang oleh zaman dengan catatan bahwa proses kreasi dan inovasi terus
diberdayakan. Budaya istimewa akibat industrilisasi adalah materialisme, segala
sesuatu dinilai dengan kebendaan. Budaya ini harus berbenturan dengan budaya
bangsa indonesia yang sangat memegang norma-norma sosial. Hubungan
intrapersonal masyarakat semakin renggang atau diartikan dengan cara lain,
yaitu tolong menolong dalam menyelesaikan urusan yang dihadapinya ( korupsi dan
kolusi ).[3]
2.2 Munculnya Masyarakat Industri
UNTUK MENDAPATKAN MAKALAH SECARA LENGKAP DALAM FORMAT MICROSOFT WORD SILAHKAN DOWNLOAD DISINI
EmoticonEmoticon