BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan yang berbau Islam
merupakan faktor penting yang mempunyai adil besar dalam memajukan suatu bangsa
bahkan mengenai peradapan manusia. Tujuan pembahasan ayat-ayat Al-Quran yang
membuktikan akan keberadaan dan kebesaran Allah yaitu untuk mengingatkan kepada
kita semua (Umatnya) agar senang tiasa menghidupkan semangat beribadah.
Seiring
dengan perkembangan zaman banyak sekali umat bahkan para ulama yang
memperdebatkan masalah tanda-tanda kebesaran Allah baik dari Hadist-hadist yang
ada maupun dalam ayat-ayat Al-Quran itu sendiri.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas yaitu:
1. Apa saja
ayat Al Quran tentang mengenal Allah melewati fenomena ciptaan-Nya ?
2. Bagaimana penjelasan ayat melalui peninjauan kata serta ikhtilaf
para ulama dalam memahami ayat tersebut?
3. Serta apa
saja pelajaran yang bisa kita ambil dari ayat-ayat tersebut ?
BAB II
PEMBAHASAN
AYAT-AYAT TENTANG ALLAH
Mengenal Allah Melalui Fenomena
Ciptaan-Nya
Pada Q.S. Ar-Rum: 20-25 dan Q.S. As-Sajdah: 9-12, kita dapat
mengkaji fenomena ciptaan Allah. Kedua surah ini adalah surah Makkiyah yang
merupakan contoh seruan Al-Qur’an untuk dikembangkan dalam fitrah dan
difokuskan dalam hati. Yaitu, akidah ketundukan kepada Allah Yang Maha Esa dan
Maha Melindungi, Pencipta alam semesta dan manusia. Serta percaya kepada
risalah Muhammad Saw. Yang telah diberikan wahyu Al-Qur’an untuk menunjukkan
hidayah bagi manusia ke jalan Allah, dan meyakini kebangkitan hari kiamat,
hisab dan balasan amal perbuatan.
1.
Q.S. Ar-Rum: 20-25
ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»t#uä ÷br& Nä3s)n=s{ `ÏiB 5>#tè? ¢OèO !#sÎ) OçFRr& Öt±o0 crçųtFZs? ÇËÉÈ ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»t#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurør& (#þqãZä3ó¡tFÏj9 $ygøs9Î) @yèy_ur Nà6uZ÷t/ Zo¨uq¨B ºpyJômuur 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºs ;M»tUy 5Qöqs)Ïj9 tbrã©3xÿtGt ÇËÊÈ ô`ÏBur ¾ÏmÏG»t#uä ß,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ß#»n=ÏG÷z$#ur öNà6ÏGoYÅ¡ø9r& ö/ä3ÏRºuqø9r&ur 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºs ;M»tUy tûüÏJÎ=»yèù=Ïj9 ÇËËÈ ô`ÏBur ¾ÏmÏG»t#uä /ä3ãB$uZtB È@ø©9$$Î/ Í$pk¨]9$#ur Nä.ät!$tóÏGö/$#ur `ÏiB ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 4 cÎ) Îû Ï9ºs ;M»tUy 5Qöqs)Ïj9 cqãèyJó¡o ÇËÌÈ ô`ÏBur ¾ÏmÏG»t#uä ãNà6Ìã s-÷y9ø9$# $]ùöqyz $YèyJsÛur ãAÍit\ãur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ¾Çósãsù ÏmÎ/ ßöF{$# y÷èt/ !$ygÏ?öqtB 4 cÎ) Îû Ï9ºs ;M»tUy 5Qöqs)Ïj9 cqè=É)÷èt ÇËÍÈ ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»t#uä br& tPqà)s? âä!$yJ¡¡9$# ÞÚöF{$#ur ¾ÍnÌøBr'Î/ 4 §NèO #sÎ) öNä.$tãy Zouqôãy z`ÏiB ÇÚöF{$# !#sÎ) óOçFRr& tbqã_ãørB ÇËÎÈ
v
Artinya:
20. “Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu
(menjadi) manusia yang berkembang biak.
21. Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
22. Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan
warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
23. Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari
sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
24. Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan
dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi
dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.
25.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan
iradat-Nya. kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi,
seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur).”
a. Penjelasan
ayat melalui peninjauan kata serta ikhtilaf para ulama dalam memahami Q.S
Ar-Rum: 20-25
· Ayat 20
ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»t#uä ÷br& Nä3s)n=s{ `ÏiB 5>#tè? ¢OèO !#sÎ) OçFRr& Öt±o0 crçųtFZs? ÇËÉÈ
“Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian
tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.”
Firman-Nya
(خلقكم من تراب) “Dia
menciptakan kamu dari tanah”, dipahami oleh banyak
ulama dalam arti menciptakan asal-usul yakni leluhur kamu Adam as. dari tanah.
Ada juga yang memahami kata tanah disini dalam arti sperma sebelum
pertemuannya dengan indung telur. Mereka memahami demikian bahwa asal-usul
sperma adalah dari makanan manusia baik tumbuhan maupun hewan , yang bersumber
dari tanah, namun manusia dapat hidup bahkan berkembang biak.
Kata
(ثم ) kemudian
mengisyaratkan betapa tinggi dan jauhnya jarak kehebatan antara kejadian
manusia yang hidup, bergerak, dan berkembang biak dengan asal kejadiannya
sebagai tnah yang mati. Ia juga dapat dipahami sebagai isyarat tentang adanya
sekian banyak proses yang dilalui sekian banyak manusia sejak asal usul
kejadiannya sebagai tanah, hingga mencapai tahap kemampuan berkembang biak.
Kata
(إذا )
pada ayat digunakan untuk menunjukkan peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba.
Kandungan makna itu, tidak tertuju pada kejadian manusia, dalam arti tiba-tiba
lahir tanpa proses, tetapi dadakan itu terjadi bagi yang berpikir setelah
melihat aktivitas yang tidak diduga dapat lahir dari makhluk yang asalnya
adalah tanah.
Kata
( بشر ) digunakan al-Qur’an utuk menunjukkan
manusia secara umum, yang kesemuanya memiliki persamaan dalam potensi
kemanusiaan, tanpa mempertimbangkan perbedaan-perbedaan dalam sifat individual,
atau tingkat kecerdasan pikiran dan emosi. Kata ini juga mengesankan pencapaian
masa kedewasaan dan kemampuan berhubungan seks. Ar-Razi dalam tafsirnya,
memperoleh kesan dari kata basyar sebagai makhluk yang memiliki potensi
mengetahui. Manusia menjadi manusia bukan karena geraknya, sebab binatang pun
bergerak. Binatang tidak memiliki potensi berpengetahuan. Sedang kata tantasyirun
dipahami ulama sebagai potensi penggerak.
Nah,
tanah adalah asal manusia, disebut asal manusiakemudian dilanjutkan secara
langsung dengan gambaran manusia yang berkembang biak dan bergerak. Hal itu
menunjukkan panorama dan makna antara tanah yang mati dan statis dengan manusia
yang hidup dan dinamis. Mukjizat ini merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah
dan juga mensugestikan adanya hubungan yang intens antara manusia dan bumi yang
menjadi tempat mereka hidup. Transformasi dari bentuk tanah yang statis dan
bernilai rendah ke bentuk manusia yang dinamis yang bertabat mulia mendorong
perenungan terhadap ciptaan Allah untuk bertahmid dan bertasbih kepada Allah.
Srta menggerakkan hati untuk mengagungkan Sang Pencipta yang telah memberikan
anugerah.
· Ayat 21
ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»t#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurør& (#þqãZä3ó¡tFÏj9 $ygøs9Î) @yèy_ur Nà6uZ÷t/ Zo¨uq¨B ºpyJômuur 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºs ;M»tUy 5Qöqs)Ïj9 tbrã©3xÿtGt ÇËÊÈ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa
kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
Sementara
ulama menerjemahkan atau memahami kata ( أزواج
) pada ayat ini dalam arti istri-istri.
Menurut dugaan mereka, kata ( إليها ) menggunakan bentuk kata ganti feminim
menunjuk kepada perempuan, dan kata ( لكم
) menunjuk kepada maskulin. Sehingga ia tertuju kepada laki-laki dalam hal ini
suami-suami. Pemahaman ini tidaklah tepat, karena bentuk feminim pada kata ilaiha
menunjuk kepada ( أزواج
) dalam kedudukannya sebagai jamak.
UNTUK MENDAPATKAN MAKALAH SECARA LENGKAP DAN DALAM FORMAT YANG BAGUS SILAHKAN DOWNLOAD DISINI
EmoticonEmoticon