Bab I
Pendahuluan
A.
Pendahuluan
Al-Quran yang universalyang mengandung sekian makna yang dapat
mengarahkan ilmu pengetahuan. Hal ini bukan hanya kata-kata pembelaan terhadap
al-Qur’an sebagai kitab suci umat islam melainkan hal ini sudah menjadi sebuah fakta
yang nyata. Al-Qur’an yang merumuskan tentang fenomena terjadinya Alam sejak
ratusan tahun yang silam kini terungkap dengan berbagai sisi keilmuan.Ilmu yang
bersifat ilmiah dan terbukti keadaannya. Sains modern juga mengungkap apa yang
telah ada dalam al-Qur’an.
Para ilmuan baik yang beragama islam maupun non muslim telah
menemukan beberapa kajian tentang sains atau prinsip dasar ilmu-ilmu sains
dalam al-Qur’an. Tentunya hal ini dapat mempertahankan sekaligus menguatkan
keyakinan kita terhadap al-Qur’an itu sendiri dengan berbagai
kebenaran-kebenaran didalamnya.
Makalah ini memaparkan beberapa ayat dalam al-Qur’an yang berkaitan
dengan penciptaan alam semesta juga disertai tafsiran dari ayat-ayat tersebut.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang ayat-ayat penciptaan alam.
C. Tujuan makalah
Adapun tujuan
makalah ini untuk mengetahui proses penciptaan alam melalui ayat-ayat
Al-qur’an.
Bab II
Pembahasan
A. Ayat
–ayat penciptaan alam
1. Surat
al-Anbiya’ ayat 30
اولم
يرالذين كفروا ان السماوات والارض كانتا رتقا ففتقنهما وجعلنا من الماء كل شيء حي
افلا يؤمنون (الاية :30)
Artinya :
Dan Apakah orang-orang yang kafir
tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman? (Surat al-Anbiya’ ayat
30)
Dalam Tafsir Ibnu Katsirdijelaskan :
Allah Ta’ala berfirman mengingatkan tentang kekuasaan-Nya
yang sempurna dan kerajaan-Nya yang agung. “Dan apakah orang-orang yang
kafir itu tidak mengetahui”, yaitu orang-orang yang mengingkari kekuasaan
Allah.Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah adalah Rabb Yang Maha Esa
dalam penciptaan lagi bebas dalam penataan, maka bagaimana mungkin Dia layak
disekutukan bersama yang lain-Nya?Apakah mereka tidak mengetahui bahwa langit
dan bumi dahulunya adalah bersatu?Lalu berpecah-belah, maka langit menjadi
tujuh dan bumi menjadi tujuh serta antara langit dan bumi dipisahkan oleh
udara, hingga hujan turun dari langit dan tanah pun menumbuhkan tanam-tanaman.
Untuk itu Dia berfirman: “Dan dari air, Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” yaitu, mereka
menyaksikan berbagai makhluk, satu kejadian demi kejadian secara nyata. Semua
itu adalah bukti tentang adanya Maha Pencipta yang berbuat secara bebas lagi
Maha kuasa atas apa yang dikehendaki-Nya.[1]
Dalam Tafsir Al-Mishbahdijelaskan :
Berbeda-beda pendapat ulama tentang firman-Nya ini.Ada
yang memahaminya dalam arti langit dan bumi tadinya merupakan gumpalan yang
terpadu.Hujan tidak turun dan bumipun tidak ditumbuhi pepohonan, kemudian
Allah membelah langit dan bumi dengan jalan menurunkan hujan dari
langit dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan di bumi.Ada lagi yang berpendapat bahwa
bumi dan langit tadinya merupakan sesuatu yang utuh tidak terpisah, kemudian
Allah pisahkan dengan mengangkat langit ke atas dan membiarkan bumi tetap
ditempatnya berada dibawah lalu memisahkan keduanya dengan udara.
Ayat ini dipahami oleh sementara ilmuan sebagai salah
satu mukjizat Al-qur’an yang mengungkap peristiwa penciptaan
planet-planet. Banyak teori ilmiah yang dikemukakan oleh para pakar
dengan bukti-bukti yang cukup kuat, yang menyatakan bahwa langit dan bumi
tadinya merupakan satu gumpalan atau yang diistilahkan oleh ayat ini dengan
ratqan. Lalu gumpalan itu berpisah sehingga terjadilah pemisahan antar
bumi dan langit[2].
Dalam Tafsir Jalalaindijelaskan :
Menurut Tafsir Jalalain, apakah orang-orang kafir tidak
mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang
padu. Kemudian Allah telah menjadikan langit tujuh lapis dan bumi tujuh lapis
pula.Kemudian langit itu dibuka sehingga dapat menurunkan hujan yang sebelumnya
tidak dapat menurunkan hujan.Kami buka pula bumi itu sehingga dapat menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan, yang sebelumnya tidak dapat menumbuhkannya.“Dan dari air kami
jadikan segala sesuatu yang hidup”. Maksudnya airlah yang menjadi penyebab bagi
seluruh kehidupan baik manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan.Namun mengapalah
orang-orang kafir tiada juga beriman terhadap keesaan Allah.[3]
UNTUK MENDAPATKAN MAKALAH SECARA LENGKAP DAN DALAM FORMAT YANG BAGUS SILAHKAN DOWNLOAD DISINI
[1]DR. ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu
Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8, (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i),
2005, hlm. 446-448.
[2]M. Quiaish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan
Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati), 2002, hlm 442-445.
[3]Imam
Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Terjemahan Tafsir
Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid 2, (Bandung: Sinar Baru Algensindo),
2008, hlm. 126-127.
EmoticonEmoticon